Jumat, 28 Agustus 2009

PELUANG CDM DI PANGALENGAN, BANDUNG

Kecamatan Pangalengan Bandung sampai saat ini terkenal sebagai satu daerah penghasil berbagai jenis produk hortikultura seperti tomat, kentang, labu dan beberapa jenis yang lain. Selain penghasil hortikultura yang baik, daerah ini juga memiliki keindahan alam yang sungguh menakjubkan.
Bukan hanya keberadaan Situ (Danau) Cileunca dan Cipanunjang saja yang menjadi dayatariknya tetapi juga adanya wisata agroforestry di areal PLN, Perhutani dan PTPN VIII dengan tanaman tehnya. Selain itu masih ada wisata tempat pemandian air panas pada areal Perhutani. Bagi yang membawa anak-anak juga ada permainan yang menantang seperti flying fox untuk uji keberanian, canowing dan permainan ini juga bisa untuk orang dewasa plus adanya fasilitas arung jeram, wow ... lengkap sudah keindahannya.

Hanya saja, pada beberapa dekade sebelumnya, karena terlalu asyik mengurus sektor ekonomi, sektor lingkungan sedikit terlupakan. Sebagain wilayah Pangalengan menjadi gersang, erosi & banyak sedimentasi pada dua danau tersebut (Situ Cileunca & Cipanunjang).

Untuk mengembalikan fungsi lingkungan sebagai penyedia air untuk PLTA Plengan, sejak tahun 2007, PLN bekerjasama dengan IPB untuk melakukan rehabilitasi lahan pada sekitar kedua danau tersebut. Lahan yang dahulu terdegradasi sekarang sudah kembali pada fungsi penyerap & supplai air pada kedua danau dan masyarakat sekitar.

Jika dikaitkan dengan isu Clean Development Mechanism (CDM) yang sekarang begitu heboh di tingkat internasional, tentu saja kegiatan ini cocok diajukan sebagai kegiatan CDM Forestry. Minimal sudah ada sekitar 70 ha lahan yang terdegradasi sejak sebelum tahun 1990 sudah disulap menjadi lahan hijau dengan tanaman utama eucalyptus, suren dan kopi (tanaman bernilai ekonomis).

Kegiatan ini selain bertujuan untuk melakukan rehabilitasi lahan juga bertujuan untuk meningkatkan income masyarakat. Dengan alih komoditi dari tanaman hortikultura menjadi tanaman agroforestry multistrata berbasis kopi ini, menurut perhitungan matematis yang dikombinasikan dengan berbagai pengalaman, program ini diyakini mampu meningkatkan income masyarakat sehingga masyarakat begitu antusias ikut program ini.

Pada lokasi ini sudah terbentuk kelompok masyarakat sebagai pengelola tanaman Indonesia Power/PLN sebanyak 25 kelompok tingkat kampung, 5 kelompok tingkat desa dan satu kelompok gabungan lima desa. Kelompok ini akan menjadi agent of change menuju kondisi lingkungan yang lebih baik.

Selain melakukan rehabilitasi lahan kegiatan PLN, IPB & Indonesia Power ini juga melakukan pelatihan pembuatan kompos kotoran sapi pada masyarakat. Sebelum adanya pelatihan kompos ini, masyarakat umumnya > 10.000 ekor sapi, kotorannya dibuang ke danau atau ke sungai, sehingga danau dan sungai menjadi kotor. Setelah adanya pelatihan pembuatan kompos, semua kotoran sapi sudah diolah oleh masyarakat menjadi kompos yang berkualitas. Kelompok masyarakat yang membuat kompos ini sudah menjadi distributor kompos untuk beberapa BUMN dan perusahaan swasta nasional lainnya. Tentu saja ini sudah menjadi income tambahan masyarakat.

Sebenarnya sebelum diolah menjadi kompos, kotoran sapi ini bisa digunakan sebagai biogas untuk kebutuhan rumah tangga. Jika dua ekor sapi setara dengan penyerapan 1 ton CO2 pertahun maka minimal lokasi ini bisa menyerap 5.000 ton CO2 pertahun. Dan kegiatan ini cocok untuk CDM Energi.

Siapa yang mau berpartisipasi ? Ditunggu.


Muhammad Ridwan
Pendamping Masyarakat




Tidak ada komentar: