Rabu, 27 Juli 2011

Pemimpin Visioner dalam Halal bi Halal IKPB


H
alal bi Halal (HbH) IKPB sudah berlalu sekitar 3 bulan, tepatnya 31 Oktober 2010. Biarpun demikian kesan mendalam atas acara HbH IKPB tidak mudah dilupakan. Ada beberapa hal yang membuat HbH IKPB kali itu begitu spesial antara lain kehadiran banyak tokoh Pasaman Barat, minang & Nasional, ide kreatif berupa Festival Kuliner Pasbar, desain acara yang menarik, peserta yang rame membludak dan berbagai hiburan menarik lainnya.


Beberapa tokoh nasional dan Minang yang hadir antara lain : H. Azwar Anas (Mantan Gubernur Sumbar dan Menteri Perhubungan RI), Mayjen (Purn) Drs. H. A. Nazri Adlani (Wakil MPR RI Periode 2004 – 2009), H. Ismail Hasan, Prof. Dr. Syafril Kemala (peneliti nasional bidang sosial ekonomi pertanian), Bahardduin R (Bupati Kabupaten Pasaman Barat), Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si (Wali Kota Padang), dan beberapa tokoh lainnya. Kehadiran tokoh ini sebagai simbol kokohnya tali silaturrahmi antara tokoh Pasbar, Sumbar, Nasional dengan perantau Pasbar di Jabodetabek.


Perda Bernuansa Religius

Bupati Pasbar (Baharuddin R) dalam sambutannya menyampaikan tentang kepedulian Pemda dalam pembangunan fisik dan non fisik untuk Kabupaten Pasbar. Pembangunan fisik berupa infrastruktur jalan, bangunan, lahan pertanian dan yang lainnya akan dilakukan lebih cepat, terpadu dan demi masyarakat akan dilakukan.


Selain pembangunan fisik, Pemda Pasbar juga serius memperbaiki sisi non fisik kemasyarakatan. Hal ini dibuktikan dengan sudah dibuatnya beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang bernuansa religius. Perda yang sudah dibuat antara lain; Perda Pemakaian jilbab dan pakaian muslim, Perda tentang pelaksanaan hiburan di Pasbar dan Perda tentang wajib bisa baca Al-Qur’an.


Munculnya Perda bernuansa religius ini perlu didukung oleh semua pihak. Bahwa pembangunan yang bisa langgeng bukan hanya pembangunan fisik semata tetapi harus diikuti oleh pembangunan iman dan taqwa seperti yang pernah dicanangkan oleh Prof. Dr. Habibie pada era 1990-an.


Pembangunan Berbasis Mesjid

Inilah indahnya jika banyak tokoh berkumpul. Kehadiran tokoh dalam suatu acara bukan hanya membuat acara makin meriah, lebih dari itu semua biasanya seorang tokoh akan memunculkan ide kreatif dan aplikatif. Lihatlah betapa positifnya masukan dari H. Azwar Anas (Mantan Gubernur Sumbar dan Menteri Perhubungan RI) untuk pembangunan Pasbar ke depan. Menurut beliau bahwa pembangunan ke depan harus berbasis dari Mesjid (mushalla). Secara praktis H. Azwar Anas, memberikan metode sederhana, seperti :

a. Hitung atau data jumlah orang yang datang ke mesjid setiap subuh di Pasbar. Sudah pernahkah kita tahu berapa jumlah orang yang shalat shubuh di Mesjid atau Mushalla

b. b. Data jumlah masyarakat miskin di sekitar mesjid. Bagaimana mungkin kita bisa menjalankan program pemberdayaan jika jumlah orang miskin di sekitar mesjid (yang dekat dengan kita) saja, kita tidak tahu jumlahnya.

c. c. Inventarisasi kegiatan ekonomi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat miskin dengan melibatkan tokoh adat (datuk), tokoh agama (alim ulama) dan berikan bantuan dari Pemda untuk masyarakat melalui pelibatan lembaga adat dan agama. Model pinjaman dan pengembalian dilakukan melalui mesjid dan jika ada yang lalai juga diumumkan di mesjid (sanksi sosial).

d. d. Kembali ke Mesjid / Surau; perencanaan, bantuan, diskusi dan evaluasi dilakukan di mesjid.

e e. Bangun jalan jika ingin maju. Pembangunan jalan akan mampu mengoptimalkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada dalam suatu wilayah. Pembangunan jalan secara langsung dan tidak langsung akan mampu meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat.

Ketua Umum IKPB Periode 2010 – 2015 dalam sambutannya menitik beratkan pada pentingnya kebersamaan perantau dan kampung halaman untuk membangun nagari. Kebersamaan harus diperkuat dan kekurangan sama-sama diperbaiki. Selain itu Ketua Umum IKPB yang baru ini juga menyampaikan beberapa program strategis dan praktis IKPB ke depan antara lain pelaksanakan pertemuan yang reguler, melakukan berbagai seminar untuk memberikan masukan pada Pemda dan berencana membangun sekretariat IKPB di Jabodetabek.


(M. Ridwan)

Tulisan ini sudah diterbitkan pada Buletin IKPB edisi 09 tahun 2011

Tidak ada komentar: